Sangat Aneh
Cerpen Karangan: Muhammad Fahmi Fahrurrozy
Siang
itu Reza pergi ke stasiun Cirebon dengan diantar oleh keluarganya. Reza menaiki
kereta Argo Jati jurusan Cirebon-Gambir untuk menengok kakeknya yaitu kek Ardi,
jam setengah dua siang kereta yang dinaiki oleh Reza berangkat menuju stasiun
Gambir. Jam lima pas kereta telah berhenti di stasiun Gambir, Reza ke luar dari
keretanya dan langsung mencari pamannya yang katanya akan menjemput Reza di
stasiun Gambir.
“Kak
Reza… Kak Reza kami disini.” Reza mengenali suara itu yaitu Angga, saudara
sepupunya dan mencari sumber suara itu, ternyata mereka menunggu di ruang
tunggu stasiun. Mereka pun langsung pergi ke rumah kakeknya. Setelah sampai di
rumah kakeknya, ternyata kek Ardi sedang tidak ada di rumah melainkan sedang
ada di sawah. Reza beristirahat sejenak dan tiba-tiba buku yang ada pada suatu
rak buku yang berdekatan dengan Reza terjatuh, Reza mengambil buku itu dan
membacanya. Buku itu ternyata berjudul “Kereta 001” yang isinya adalah kereta
misterius yang muncul setiap tanggal 30 Juni, tetapi bukankah tanggal 30 Juni
adalah tanggal dimana Reza pulang ke Cirebon esok lusa.
Kek
Ardi pun pulang dan mencari Reza, Ternyata Reza tertidur saat membaca buku tadi
dan kek Ardi pun membangunkannya. Reza pun bangun dan ternyata hari sudah
menjelang Maghrib, Reza langsung mandi dan shalat Maghrib, setelah shalat
Maghrib Reza langsung makan malam bersama kakeknya dan paman, bibi dan sepupu
Reza yaitu Angga.
Esok
nya…
“Kek
nanti tolong ingetin aku ya nanti malam untuk membereskan barang-barangku besok
aku akan pulang lagi ke Cirebon jam empat pagi.” Kata Reza, “Iya nanti kakek
ingetin kamu kok Za…” Jawab kek Ardi. “Oh iya kek… boleh gak kalo aku membawa
buku cerita milik kakek yang berjudul “Kereta 001” buat baca di dalam kereta
supaya aku gak bosan…” Tanya Reza. “Boleh aja… Besok kamu naik kereta apa…?”
Kata kek Ardi. “Besok aku naik kereta Argo Jati kek…” Jawab Ardi kepada
kakeknya.
Siang
pun akhirnya berganti malam, setelah makan malam “Reza katanya kamu akan
mengemasi barang-barangmu…” Kata kek Ardi “oh… iya kek sekarang aku mau
mengemasi barang dulu ya…”
Esok
paginya…
“Kakek…
Kakek… kenapa gak bangunin aku… aku langsung ke stasiun aja ya kek…” Kata Reza.
Ternyata jam sudah menunjukkan pukul tiga lebih empat puluh lima menit, berarti
hanya ada waktu lima belas menit lagi untuk pergi ke stasiun. “Paman apakah
cukup waktunya untuk pergi ke stasiun…?” Tanya Reza “Entahlah Za…” Jawab
pamannya.
Sesampainya
di stasiun kereta yang akan ditumpangi Reza ternyata sudah berangkat, kemudian
Reza membeli tiket kereta Cirebon Express karena hanya kereta itulah yang akan
datang dua jam lagi yaitu jam 06.30. Reza memutuskan untuk pergi ke rumah
kakeknya lagi, setelah masuk ke kamar, Reza dipanggil oleh kakeknya “Reza… Reza…
coba kamu lihat berita ini…” Reza pun langsung menuju ruang keluarga dan
melihat berita di televisi “Ya ampun… jika aku menumpangi kereta itu… mungkin
aku sudah tiada…” Kata Reza.
“Dilaporkan
sudah ada 36 orang yang tewas dalam kecelakaan ini dan 43 orang luka-luka,
kecelakaan ini tak dapat dihindarkan …” Kata seorang wartawan di salah satu
televisi swasta.
Ternyata
kereta yang tadinya akan ditumpangi Reza bertabrakan dengan kereta lain yang
bernomor kereta 001, Reza teringat akan buku milik kakeknya itu yang konon
katanya setiap tanggal 30 Juni akan ada kereta misterius yang ingin mencelakai
kereta lain. Reza langsung mencari buku milik kakeknya di tas ransel milik
Reza, dan ternyata buku itu telah hilang entah kemana. Tetapi sebelumnya waktu
Reza bangun dan terburu-buru untuk pergi ke stasiun Reza ingat dia memasukkan
buku itu ke dalam tas miliknya bersama power bank dan juga tongsis miliknya.
“Aku
langsung ke stasiun aja ya kek…” Ucap Reza “Ya… hati-hati ya…” kata kakek nya.
Kali ini Reza tepat waktu di stasiun dan Reza langsung masuk ke kereta Cirebon
Express dan duduk di kursi yang berseealahan dengan jendela. Ternyata Reza
duduk bersama anak yang seumuran dengan Reza juga, Reza berkenalan dengan anak
itu dan namanya adalah Aldi. Reza terus saja memikirkan kejadian kereta tadi
sampai-sampai dia lupa dengan teman barunya yakni Aldi, sampai-sampai Reza
terkaget ketika disapa oleh seorang kondektur “Adik kenapa terlihat melamun
saja…? Apakah adik sakit…?” Tanya seorang kondektur, “Ehh… Gak papa kok…” Jawab
Reza “Oh… Kalau begitu tolong tunjukkan tiket adik…” “Ini pak…”. Reza teringat
akan teman barunnya, tetapi ia tidak ada di sebelahnya lalu Reza bertanya
kepada kondektur apakah dia melihat temannya…!? “Maaf dik… Dari tadi adik hanya
duduk sendirian disini…” Jawab kondektur itu, “Tetapi pak… dari stasiun awal
saya duduk bersamanya nama dia Aldi…” Kata Reza, “Kalo itu gak mungkin dik coba
deh sini kamu lihat daftar penumpang kereta ini… Tidak ada kan penumpang yang
bernama Aldi…” Ucap kondektur itu lagi.
Menurut
Reza hari ini adalah hari teraneh dan paling misterius yang pernah ia alami,
pertama kereta yang tadinya ia akan tumpangi bertabrakan dengan kereta yang
bernomor 001 yang persis sama dengan buku kakeknya, yang kedua setelah kejadian
tabrakan kereta tadi buku milik kakeknya hilang entah kemana, dan ini adalah
yang ketiga kalinya yaitu teman yang sangat misterius.
Tak
terasa kereta yang ditumpangi Reza telah berhenti di stasiun Cirebon, Reza pun
keluar dari kereta dan langsung mencari jalan keluar di arah selatan karena
papah nya menunggu di pintu keluar selatan. Setelah bertemu dengan papanya Reza
langsung menceritakan semua kejadian yang dialami oleh Reza.
Setelah
sampai di rumah, mamah Reza mengatakan bahwa korban meninggal karena tabrakan
dua kereta bertambah satu lagi dan dia bernama Aldi. Di televisi menayangkan
lokasi kejadian dan meng-update situasi terkini dan juga menampilkan foto-foto
orang yang meninggal karena tabrakan dua kereta, Reza menonton televisi yang
sedang menampilkan foto orang yang tewas. Ternyata foto Aldi ada di urutan
orang yang meninggal, Reza langsung memanggil kedua orangtuanya “Mamah…
Papah…coba liat ini deh… tadi aku berkenalan dengan anak ini di kereta, dan
anehnya dia menghilang entah kemana…” “Apakah anak ini yang kamu ceritakan ke
papah waktu perjalanan pulang tadi…?” Tanya papah Reza, “Iya benar pah… anak
ini… lihat namanya juga sama, Aldi…” Jawab Reza. “Ya udah yang penting kamu
baik-baik aja Reza…” Kata mamah nya, “Iya mah…” Ucap Reza.
Reza
mengucapkan duka cita untu korban tabrakan kereta dan menceritakan semua
pengalamannya di sosial media dan akhirnya banyak orang yang mengomentari
tulisannya itu baik teman, saudara, dan yang lainnya juga.