Karya Tulis "Dampak Tumbuhan Lumut Pada Batuan Candi Borobudur" -->
Sabtu, 3 Mei 2025
Cari Berita
mail@xmlthemes.com

Karya Tulis "Dampak Tumbuhan Lumut Pada Batuan Candi Borobudur"

Tuesday, October 31, 2017


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Lumut merupakan tumbuhan dari darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan basah. Lumut ada yang hidup pada kayu dan ada juga yang hidup pada bebatuan, termasuk pada batuan Candi Borobudur.


Batuan penyusun Candi Borobudur berjenis Andesit dengan porositas yang tinggi, kadar porinya sekitar 32% - 46% dan antara lubang pori satu dengan yang lain tidak berhubungan. Andesit berasal dari magma yang biasanya meletus dari stratovolcanoes pada lahar tebal mengalir. Hal ini mengakibatkan batu tersebut akan kuat, tidak akan ditumbuhi lumut, ganggang, dan sebagainya. (Profii Staff Assisten Petrologi).


Namun kenyataannya Candi Borobudur mengalami kerusakan berupa pelapukan batuan yang disebabkan oleh tumbuhnya lumut pada batuan candi tersebut. Oleh karena itu, penulis membuat karya tulis ini agar dapat mengetahui dampak-dampak tumbuhnya lumut pada batuan Candi Borobudur.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dibahas dalam karya tulis ini yaitu:
1.2.1 Jenis lumut apa saja yang tumbuh pada batuan Candi Borobudur ?
1.2.2 Apa dampak yang ditimbulkan apabila bebatuan di Candi Borobudur
ditumbuhi Lumut ?
1.2.3 Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi tumbuhan
lurnut ?


1.3 Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ini yaitu untuk:
1.3.1 Untuk mengetahui jenis lumut yang tumbuh pada bebatuan Candi
Borobudur
1.3.2 Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan tumbuhan lumut
1.3.3 Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi tumbuhan iumut


1.4 Kegunaan
Kegunaan penulisan karya tulis ini yaitu:
1.4.1 Mernberikan informasi kepada pembaca khususnya -siswa-siswi SMA
Negri 1 Pringsewu mengenai Candi Borobudur.
1.4.2 Mernberikan informasi kepada masyarakat khususnya pengelolah Candi Borobudur agar Candi Borobudur tidak mengalami kerusakan
akibat tumbuhnya lumut.
1.5 Metodologi
Dalam rangka menyusun karya tulis ini, penulis menggunakan 2 metode yaitu:
1.5.1 Metode Observasi
Yaitu cara pengumpulan data dengan meninjau secara langsung pada objek pengamatan yang diteliti.
1.5.2 Metode Study Pustaka
Yaitu metode penelitian yang saya pakai dalam menyusun karya tulis ini adalah kajian pustaka dengan mencari rujukan dan referensi dari buku, surat kabar, artikel, interne, dan sumbersumber lainnya.


1.6 Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah dalam proses analisis laporan karya" tulis ini.. Penulis menjadikan dalam sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN. Berisi tentang : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Metodologi; dan Sistematika Pembahasan.
BAB II PEMBAHASAN. Berisi tentang : Deskripsi Teori, Hasil Pengamatan. dan Pembahasan.
BAB III SIMPULAN DAN SARAN. Berisi tmtang : Kesimpulan dan Saran.
BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Deskripsi Teori
2.1.1 Klasifikasi Lumut
Secara umum lumut dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:
2.1.1.1 Lumut Hati (Hepaticopsida)
Lumut hati banyak ditemukan menempel di bebantan, tanah, atau dinding tua yang lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip hentuk hati dan banyak lekukan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun.
Ciri-ciri :
  1. Tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid
  2. Gametofitnya membentuk anteredium dan arkegeriium yang berbentuk seperti payung
  3. Sporofit pertumbuhannya terbatas karena tidak mempunyai jaringan meristematik
  4. Berkembang biak secara generative
2.1.1.2 Lumut Daun (Bryopsida sp)
Lumut daun juga disebut sejati. Bentuk tubuhnya bertipa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun.
Ciri-ciri yang dimiliki lumut daun, yaitu:
  1. Fase dominannya adalah fase gametotif
  2. Akarnya belum berupa akar, masih berupa rhizoid
  3. Mempunyai struktur seperti akar (rhizoid) dan strukturnya seperti daun
  4. Sporofit pada umumnya lebih kecil, berumur pendek, dan hidup bergantung pada gametotif.
2.1.1.3 Lumut Tanduk (Antheceroptopsida)
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa tetapi sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan.
Ciri-ciri :
  1. Tubuhnya mirip lumut hati, tetapi 1;erbeda pada sporofitnya
  2. Gametotifnya berupa talus yang lebar dan tipis dengan tepi berlekuk
  3. Rhizoid berada pada bagian ventral
  4. Habitatnya di daerah yang mempunyai kelelababan tinggi
2.2 Pembahasan
2.2.1 Jenis Lumut Yang Tumbuh Pada Batuan Candi Borobudur
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, jenis lumut yang tumbuh pada bebatuan Candi Borobudur adalah lumut Lichenes.


Lichenes disebut juga tumbuhan perintis, lichenes biasanya terdapat pada tempat-tempat yang kering, seperti pada kulit batang pepohonan, tanah yang sedikit basah. Perkembangbiakan Lichenes merupakan vegetasi pioner.


Asam yang dikeluarkan dapat menghancurkan permukaan batu atau permukaan cadas menjadi lapisan tanah baru. Lapisan tanah ini mudah menangkap dan mengikat air mineral (air embun dari laut yang mengandung berbagai mineral).

2.2.2 Dampak Yang, Ditimbulkan Tumbuhan Lumut
Lumut merupakan salah satu organisme penyebab pelapitkan dan kerusakan bangunan-bangunan benda cagar budaya, baik bangunan yang terbuat' dari batu maupun bata. -Lumut mempunyai pengaruh yang lebih serius dalarn proses pelapukan batu, karena akar lumut marnpu menyusut ke dalam pori-pori batuan sambil mengeluarkan zat-zat organic bersifat korosif terhadap sebagian mineral batuan.


Pertumbuhan organisme perusak pada batu dapat menyebabkan terjadinya kerusakan dari pelapukan batu. Fe. 1 tersebut terjadi karena organisme tersebut mengambil mineral terlarut dari batuan pada saat melakukan aktivitasnya. Selain itu juga terjadi degredasi mineral pada batuan out sehingga batuan menjadi rapuh dan rusak.


2.2.3 Usaha Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kerusakan Akibat Tumbuhan Lumut
Untuk menghindari kerusakan batuan lebih lanjut perlu dipikirkan metode pembersihan batu dari pertumbuhan organisme-organisme yang dapat rnenyebabkan terjadinya kerusakan dan pelapukan batuan. Tujuan studi pengembangan metode pembersihan lumut dengan pemanasan adalah untuk mengetahui raas dan keamanan pembersihan lumut dengan pemanasan.


Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan alternative lain dalam pelaksanaan pembersihan lumut yang dilakukan dalam pembersihan batu di Candi Borobudur adalah pembersihan secara kimiawi dan mekanisme. Metode pembersihan kimiawi menggunakan bahan kimia Hiviar XL dengan konsentrasi 1 %. Pembersihan secara mekanis berupa penggosokan derigan sikat baik secara kering maupun basah Metode lain yang digunakan adalah pembersihan secara fisik menggunakan steam cleaner .
Dari hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan menerangkan bahwa metode pembersihan yang dipakai mempunyai kelemahan, khususnya pembersihan secara mekanis dan steam cleaner. Kelemahan tersebut diantaranya adalah menimbulkan efek kerontokan pada permukaan batu


Berdasarkan basil penelitian metode pembersihan lumut dengan pemanasan lehih efektif dibandingkan dengan pembersihan secara mekanis tetapi metode pembersihan dengan pemancan ini kurang aman untuk digunakan pada benda cagar budaya karena adanya kontak langsung antar, permukaan benda dengan api. Dari pengamatan mikroskopis terlihat adanya perubahan pada permukaan batu yang terjadi setelah dilakukan proses pemanasan.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 SIMPULAN
Berdasarkan uraian dan pembahasan tentang Dampak Tumbuhnya Lumut Pada Batuan Candi Borobudur, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
3.1.1 Jenis lumut yang dapat tumbuh pada bangunan candi Borobudur yaitu
lumut kerak (Lichenes).
3.1.2 Lumut dapat menyebabkan pelapukan dan kerusakan bangunan- bangunan benda cagar budaya, baik bangunan yang terbuat dari batu maupun bata, termasuk batuan Candi Borobudur.
3.1.3 Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi tumbuhnya lumut pada batuan Candi Borobudur dengan cara pemanasan , pembersihan secara kimiawi, dan mekanis.


3.2 SARAN
Berdasarkan uraian dan pembahasaa tentang Dampak Tumbuhnya Lumut Pada Batuan Candi Borobudur maka penulis menyarankan sebagai he rikut :
3.2.1 Sebaiknya petugas meniaga batuan Candi Borobudur dari pelapukan yang disebabkan oleh lumut dengan cara pemb.ersihan secara rutin.


3.2.2 Sebaiknya pemerintah lebih memperhatinkan Cagar Budaya yang ada di Indonesia, khususnya Candi Borobudur
3.2.3 Sebaiknya masyarakat ikut serta merawat dan menjaga bangunan Candi Brobudur dengan cara tidak membuang air pada bebatuan Candi Borobudur



DAFTAR PUST AKA


[http://id.ni.wikipedia.org/wiki/Borobudur]

Perpustakaan cyber.2013.Stupa Candi di Indonesia pengertian, arti dan fungsinya.[online][http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/stupa candi-di-indonesia-pengertian-arti-fiingsi-bagian.html?m=1].Januari 2015

Loading