Makalah Perubahan Pencernaan Pada Masa Kehamilan -->
Selasa, 29 April 2025
Cari Berita
mail@xmlthemes.com

Makalah Perubahan Pencernaan Pada Masa Kehamilan

Saturday, March 11, 2017



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil pada trimester 1, 2, 3 terjadi pembentukan zigot ke embrio, bagian luar sel membentuk embrio. Pada usia 5 minggu, sum-sum tulang belakang, jantung dan beberapa organ lainnya mulai terbentuk, pada trimester 1, sejak pembuahan ovum oleh sperma. Zigot terbentuk membelah diri sampai fase murulablastula. Dan pada trimester pertama tersebut si ibu akan merasa mual dan muntah karena kekurangan zat asam, si ibu juga akan memproduksi air susu yang pertama yang warnanya kekuning-kuningan yang disebut colustrum.

1.2  Tujuan
·         Untuk mengetahui perubahan sistem pencernaan pada ibu hamil.
·         Untuk mengetahui perubahan-perubahan anatomi dan fisiologi pada ibu hamil.
·         Agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami perubahan-perubahan pada ibu yang hamil sangat berpengaruh terhadap janin yang dikandungnya.

  
BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Perubahan Pencernaan Pada Masa Kehamilan
Sistem gastrointestinal terpengaruh dalam beberapa hal karena kehamilan. Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolesterol darah, dan melambatkan kontraksi otot-otot polos. Sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak, dan asam lambung menurun. Pembesaran uterus lebih menekan diafragma, lambung dan intestin.
Pada bulan-bulan awal masa kehamilan, sepertiga dari wanita mengalami mual dan muntah. Sebagaimana kehamilan berlanjut, penurunan asam lambung, melambatkan pengosongan lambung dan menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual tetapi juga konstipasi, karena lebih banyak feces terdapat dalam usus, lebih banyak air di serap akan semakin keras jadinya. Konstipasi juga disebabkan oleh tekanan uterus pada usus bagian bawah pada awal masa kehamilan dan kembali pada akhir masa kehamilan.
Gigi berlubang terjadi lebih mudah pada saliva yang bersifat asam selama masa kehamilan dan membutuhkan perawatan yang baik untuk mencegah karies gigi. Pada bulan-bulan terakhir, nyeri ulu hati dan regurgitasi (pencernaan asam) merupkan ketidaknyamanan yang disebabkan tekanan ke atas dari perbesaran uterus.

2.2  Trimester 1
a. Perubahan Anatomi
1.      Proses pembentukan zigot menjadi embri
Zigot adalah sebuah kumpulan yang terbagi hingga mencapai 100 sel yang disebut dengan blastocyst, yaitu bagian dalam dari sel yang mana akan membentuk embrio, bagian luar dari sel akan membentuk plasenta yang kemudian memberikan nutrisi dan kehidupan dan janin.
2.      Sebelum terjadi kehamilan, blastucist akan melekat pada dinding rahim ibu, hal ini akan terjadi beberapa hari setelah pembuahan.
3.      Pada usia 5 minggu, sum-sum, tulang belakang, jantung dan beberapa organ lainnya mulai terbentuk. Saat ini embrio lapisan yaitu ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Setiap jaringan dan organ janin akan dibentuk dari 3 lapisan.
a.         Ectoderm akan membentuk sistem saraf dan tulang belakang.
b.        Mesoderm akan membentuk jantung dan sistem peredaran darah.
c.         Endoderm akan membentuk paru-paru, sistem pencernaan.
d.        Plasenta dan tali pusar mulai terbentuk, dimana tali pusar akan berfungsi untuk mengirimkan nutrisi dan makanan untuk embrio yang masih berkembang.

b. Perubahan Fisiologis
Ibu hamil akan mulai merasakan tanda-tanda awal kehamilan seperti mual muntah di pagi hari, sering buang air kecil, mengantuk dan keinginan untuk suatu jenis makanan, payudara mulai membesar dan lembek.
Dari embrio menjadi janin, pada minggu-minggu terakhir trimester I, embrio mulai memiliki bentuk seperti struktur wajah dan tunas yang kemudian membentuk tangan dan kaki.

2.3   Trimester II
a.       Perubahan Fisiologis
1.         Mual muntah di pagi hari mulai hilang.
2.         Rasa malas dan lemah tidak lagi dirasakan.
3.         Napsu makan mulai kembali, bahkan mungkin menjadi lebih banyak dari sebelumnya.
4.         Nyeri lambung (sakit maag)
5.         Kelenjar susu pada payudara ibu mulai bekerja untuk produksi susu, pada trimester inilah, payudara ibu mulai memproduksi cairan kekuningan yang kaya nutrisi untuk bayi yang disebut dengan kolostrum. Kolostrum akan menjadi makanan pertama begitu bayi lahir hingga beberapa hari setelahnya.

b.      Perubahan Anatomi
1.    Ukuran kepala janin yang semua jauh lebih besar dari tubuhnya sekrang mulai mengecil.
2.    Janin memiliki rambut tipis dan halus, tubuh diseluruh tubuhnya yang disebut dengan lanugo.
3.    Ginjal janin dan saluran kemih mulai memproduksi air kemih yang kemudian di keluarkan air itu ke air ketuban.
4.    Minggu ke-15, ukuran janin kurang lebih 10-13 dengan berat sekitar 200 gram, walaupun kelopak mata masih menutup.
5.    Antara minggu ke-16 dan 20, janin mulai dapat mendengar suara dari luar rahim ibunya, bahkan dapat mendengar suara ibunya sendiri.
6.    Beberapa wanita hamil kelihatan lebih cerah dan bersinar karena meningkatnya aliran darah ke wajah ibu.
7.    Sistem pencernaannya mulai berfungsi lebih banyak dan memproduksi mekonium, tubuhnya diselimuti dengan semacam cairan kental berwarna putih.
8.    Untuk melatih sistem pencernaan dan paru-parunya, janin mulai dapat menelan dan menghirup air ketuban, paru-parunya akan memproduksi suatu zat yang disebut surfactor.
9.    Wajah ibu hamil akan timbul jerawat, karena kulitnya memproduksi minyak berlebih. Payudara yang semakin besar, perubahan warna kulit, sakit maag.
2.4   Trimester III
Perubahan Anatomi :
a.       Dalam masa 2 minggu ke depan perkembangan janin di dalam rahim akan mencapai kesempurnaan, dan bersiap-siap untuk menjalani proses kelahiran. Panjang badannya kurang lebih 40 cm dengan berat badat sekitar 1,5 kg. tubuhnya mulai berisi karena terbentuknya lemak di bawah kulitnya. Lemak yang terbentuk ini akan membantu janin dalam mengatur suhu tubuhnya begitu ia dilahirkan.
b.      Adanya tekanan pada diafragma ibu membuatnya sering sesak napas. Ini juga akibat dari perut yang membesar dan menekan organ-organ pencernaan ke atas dan tentu saja membuat ibu menjadi semakin tidak nyaman. Ibu juga akan merasakan pegal pada punggung dan kakinya, juga keinginan untuk buang air kecil yang semakin sering karena pertumbuhan janin yang semakin besar.
c.       Kebanyakan pada trimester 3, otot-otot pada dinding rahim ibu hamil mulai melakukan “latihan” kontraksi yang disebut kontraksi braxton hick. Terkadang kontraksi ini dirasa sangat kencang sehingga ibu merasa sudah mengalami proses persalinan. Kontraksi palsu ini hanya berlangsung sesekali dan tidak memiliki interval yang sama.
d.      Pada minggu ke 32, janin sudah dapat menggerakkan bola matanya dan dapat membedakan gelap dan terang. Saat ini, penambahan berat badan bayi berlangsung lebih cepat yaitu sekitar 200 hingga 250 gram per minggu. Sekarang ukuran janin sudah mencapai kurang lebih 45 cm. rambutnya sudah mulai melebat, dan ia juga sudah memiliki kuku pada jari-jari tangan dan kakinya.
e.       Rahim mulai terasa sesak baginya, sehingga gerakan janin tidak leluasa seperti sebelumnya. Tendangan-tendangannya mulai terasa lebih kencang daripada sebelumnya, dan terkadang membuat perut ibu berubah bentuk karena posisi janin berubah-ubah dan terus bergerak.
f.       Pada minggu ke 35, panjang janin mencapai 47-50 cm dengan berat kurang lebih 2,5 hingga 3 kg. Rambut halus di sekujur tubuhnya perlahan-lahan mulai rontok. Cairan kental berwarna putih yang melindungi tubuhnya dari air ketuban juga mulai menghilang. Seluruh organ tubuh janin semakin mendekati sempurna.
g.      Pada bulan terakhir di  trimester 3, dokter kandungan meminta ibu untuk datang tiap minggu sekali sampai saatnya melahirkan. Ibu hamil pun mungkin sudah dapat lega dalam bernapas, tidak sesak seperti sebelumnya karena posisi janin sudah turun ke jalan lahir.

2.5 Gangguan Sistem Pencernaan pada Wanita Hamil
      a). Mulut
·         Gingivitis dan Epulis
Gusi lunak membengkak,dan hiperemis,karena gusi mudah berdarah,terutama sewaktu menggosok gigi,bila kebersihan mulut tidak dijaga dapat terjadi peradangan mulut. Pencegahan nya dengan memelihara kebersihan mulut dengan menggunakan obat kumur-kumur.
·         Karies Gigi
Gigi yang rusak pada waktu hamil akan memburuk karena nafsu makan yang berkurang,sehingga kalsium menjadi berkurang. Pencegahan nya segera konsultasi ke dokter.
      b). Esofagus Dan Lambung
·         Pirosis
Wanita mengeluh sakit dan pedih di ulu hati atau nyeri dada. Hal ini disebabkan regurgitasi asam lambung yang asam ke bawah bagian esofagus. Keluhan ini akan berkurang secara saat berangsur-angsur dengan kehamilan bertambah tua. Penanganan dilakukan dengan tidak makan sekaligus banyak,dalam pordi kecil tetapi lebih sering. Tidur dengan posisi setengah duduk. Penderita diberi obat-obat antasida.
·         Ulkus Peptikum
Merupakan keadaan dimana kontinuitas mukosa lambung terputus dan meluas sampai dibawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai kebawah epitel disebit erosi,walauoun sering kali dianggap juga sebagai tukak ( Misalnya tukak karena stres ). Ulkus dapat disebabkan oleh gastritis kronik yang diindikasi oleh helicobatbacter pylori dan penyakit ulkus peptikum. Dapat terjadi juga akibat penggunaan aspirin dan obat-obat anti inflamasi non steroid lain. Sekresi asam juga penting yang menjelaskan efektivitas temporer obat anti sekresim. Selama kehamilan sekresi lambung berkurang,motilitas menurun,dan terjadi pengikatan mucus yang cukup besar ( Hytten,1991). Karena itu tidak meherankan bahwa penyakit ulkus peptikum jarang dijumpai pada kehamilan.
·         Hiperemesis Gravidarum
Mual adalah perasaan tidak enak di dalam perut yang sering berakhir dengan muntah. Muntah adalah pengeluaran isi lambung melalui mulut. Mual dan muntah disebabkan oleh pengaktivan pusat munta diotak. Muntah merupakan cara dramatis tubuh untuk mengeluarkan zat yang merugikan. Muntah dapat disebabkan karena makan atau menelan zat iritatif atau zat beracun atau makan yang sudah rusak. Muntah bisa terjadi selama kehamilan,terutama pada minggu-minggu pertama dan pada pagi hari. Banyak obat-obatan,termasuk obat anti kanker dan pedera nyeri golongan opiat seperti morfin,dapat menyebabkan mual dan muntah. Penyumbatan mekanis pada usus akan menyebabkan muntah karena makana dan cairan berbalik arah dari sumbatan tersebut. Iritasi atau peradangan lambung,usus atau kandung empedu,juga dapat menyebabkan muntah. Msalah psikis juga dapat menyebabkan mual dan muntah ( Muntah Psikogenik ). Gejala berupa mual,muntah kering dan salivasi yang berlebihan sering terjadi sesaat sebelum terjadi muntah. Meskipun penderita umumnya merasa tidak enak badan selagi muntah,tetapi setelah terjadinya muntah akan timbul rasa nyaman.

      c). Usus Halus Dan Usus Besar
·         Apendisitis
Peradangan pada usus buntu ( Apendiks ). Usus buntu merupakan penonjolan kecil yang berbentuk seperti jari,yang terdapat pada usus besar,tepatnya pada daerah  perbatasan pada usus halus. Usus buntu mungkin memiliki beberapa fungsi pertahanan tubuh,tapi bukan merupakan yang penting. Apendisitis sering terjadi pada usia antara 10-30 tahun. Pada kebanyakan kasus,peradangan dan infeksi usus buntu mungkin didahului oleh adanya penyumbatan pada usus buntu. Bila peradangan berlanjut tanpa pengobatan,usus buntu bisa pecah. Usus buntu yang pecah bisa menyebabkan : Masuknya kuman usus ke dalam perut,menyebabkan peritonitis,yang bisa berakibat fatal - terbentuknya abses - pada wanita,indung telur dan saluran nya bisa terinfeksi dan menyebabkan penyumbatan pada saluran yang bisa menyebabkan kemandulan- masuknya kuman kedalam pembuluh darah ( Septikemia ),yang bisa berakibat fatal. Apendisitis memiliki gejala konbinasi yang khas tertidiri dari mual,muntah dan nyeri yang hebat diperut kana dan bagian bawah. Nyeribisa secara mendadak dimulai diperut sebelah atas atau disikitar pusar, lalu timbul mual dan muntah. Setelah beberapa jam, rasa mual hilang dan nyeri berpindah ke perut kanan bawah. Jika dokter menekan daerah ini,penderita merasa nyeri tumpul dan jika penekanan ini dilepaskan,nyeri bisa bertambah tajam. Demam mencapai 37,8 C-38,8 C. Pada bayi dan anak-anak, nyerinya birsifat menyeluruh,disemua bagian perut. Pada orangtua dan wanita hamil,nyerinya tidak terlalu berat dan didaerah ini nyeri tumpul nya tidak terlalu terasa. Bila usus buntu pecah,nyeri dan demam bisa menjadi berat. Infeksi yang bertambah buruk bisa menyebabkan syok.




BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga terjadi sembelit ( konstipasi ). Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus di perlambat oleh tingginya kadar progesterone. Pengeluaran asam lambung yang meningkat atau hormon HCG dan pengaruh hormon estrogen dan progesteron serta reflux esophagus mengakibatkan: hipersalivasi (pengeluaran air liur secara berlebihan), daerah lambung terasa panas, terjadi mual (nausea), emesis gravidarum, mual – muntah, pusing, sakit kepala di pagi hari (morning sickness), hiperemesis gravidarum (akibat dari hormon estrogen), menimbulkan gerak usus makan berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.
Seperti yang disebutkan diatas, bahwa banyak sekali terdapat perubahan anatomi dan fisiologi sistem pencernaan dalam kehanilan yang dapat menyebabkan wanita hamil merasa tidak nyaman padahal semua itu merupakan proses yang alamiah. Untuk itu, sangatlah diperlukan suatu adaptasi wanita hamil agar tidak terjadi gangguan-gangguan selama masa kehamilan.



DAFTAR PUSTAKA

Mary persis. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas edisi 6. Jakarta : EGC
Ruatam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi, Patologi. Jakarta : ECG
Sulistyawati, Ari. 2011. “Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan”. Jakarta : Salemba Medika


Loading